Senin, 24 Oktober 2011
Socrates Diperintahkan Meminum Racun karena Mengajarkan Kebenaran
Sokrates adalah ahli filsafat Yunani yang diakui sebagai guru moral terbesar di dunia hingga saat ini. ia adalah salah satu dari ketiga orang yang sangat berperan dalam meletakkan dasar-dasar peradaban Barat. Kedua orang lainnya tersebut adalah Aristoteles dan Plato yang tidak lain adalah muridnya. Sementara itu, Aristoteles adalah murid Plato.
Socrates dilahirkan di Athena, Yunani pada tahun 470 SM di tengah-tengah masyarakat Yunani yang pada saat itu bermoral rendah. Setiap hari Socrates terus berpikir untuk mencari kebenaran. Ia sangat sering berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, atau di tempat orang ramai berkumpul dan melakukan tanya jawab dengan anak-anak muda.
Ia selalu bertanya tanpa memberikan jawaban karena ia ingin orang lain berpikir dan memahami jawaban pertanyaan tersebut. Menurut Plato dan Aristoteles, ia adalah orang pertama yang memperkenalkan cara berpikir induktif dan membuat definisi universal. Cara berpikir ini kemudian dikenal sebagai metode Sokrates.
Ia juga orang pertama di dunia yang mengemukakan bahwa di dalam diri manusia terdapat jiwa/ rohani. Ia menyadari bahwa jiwa jauh lebih penting daripada tubuh fisik dan jiwa tidak akan mati. Karena penemuannya inilah, banyak orang menganggapnya sebagai bapak psikologi rasional.
Ia juga menemukan bahwa Tuhan hanya satu dan memiliki kekuasaan terhadap segala sesuatu. Ia menemukan hal ini melalui pemikirannya sendiri, bukan dari Al-quran dan Injil. Karena, kenyataan menunjukkan bahwa kedua kitab tersebut baru ada setelah beberapa abad kemudian.
Dengan penemuannya ini ia sangat ingin mendidik moral masyarakat Athena menjadi lebih baik. Namun, penemuannya ini malah dianggap sebagai ajaran sesat yang hanya akan meracuni pikiran dan jiwa anak-anak muda. Ia dianggap melanggar ajaran keyakinan masyarakat Yunani yang pada saat itu menyembah banyak dewa. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Ia diperintahkan untuk meneguk racun dan ia mematuhi perintah tersebut. Meskipun pada saat itu sebenarnya ia mempunyai kesempatan untuk melarikan diri dari hukuman, namun ia lebih memilih untuk meminum racun karena ia patuh terhadap hukum. Peristiwa ini terjadi pada tahun 399 SM, pada saat Socrates berusia 71 tahun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar