"The Messenger:
The Story of Joan of Arc"
karya sutradara Luc Besson diproduksi pada tahun 1999. Tahun 1413 di sebuah desa Perancis yang terpencil, dalam masa berkecamuk perang antara Perancis dengan Inggris, Joan harus menyaksikan bagaimana kekejaman perang merengut nyawa kakak perempuannya yang diperkosa dan dibunuh oleh tentara Inggris.
Tidak hanya itu, desanya dirampok habis-habisan dan dibakar. Saat itu Joan telah berusia 7 tahun dan sebagian besar wilayah Perancis telah dikuasai oleh Inggris. Joan merasa mendapat suara yang dianggapnya berasal dari Tuhan untuk membantu bangsanya mengusir Inggris dari tanah airnya.
Pada saat berusia 17 tahun, Joan (Milla Jovovich) menyakinkan Raja Charles VII (John Malkovich) yang belum dimahkotai bahwa ialah adalah orang yang bisa mengantarkan sang Raja ke tahta Perancis yang dikuasai Inggris.
Charles sangat terkesan ketekadan dan keyakinan Joan sehingga memberikan pasukannya pada gadis remaja yang belum berpengalaman perang itu. Pasukan Perancis yang dipimpin Joan sebagai panglima, berderap menuju ke Orleans untuk menghadapi pasukan Inggris di sana.
Ternyata Joan menunjukkan kehebatannya dengan berhasil mendapatkan kemenangan atas pasukan Inggris. Sejak itu, Joan langsung menjadi pahlawan di hati rakyat Perancis. Selama dua tahun Joan berjuang dan berhasil mengantarkan Charles ke tahtanya. Namun setelah gagal merebut kembali Paris, Joan dikhianati Charles dan ditahan oleh Inggris. Akhirnya Joan of Arc dihukum mati lantaran dianggap sebagai seorang penyihir.
---
Mengikuti kisah Joan of Arc, seorang pahlawan perempuan bangsa Perancis, di Iayar lebar yang dibintangi oleh Milla Jovovich sungguh menarik. Menarik ketika Joan selalu memakai nama Tuhan dalam setiap keputusannya untuk membunuh lawan. Dia selalu mengatakan disuruh oleh Tuhan ketika dia harus membunuh lawannya yang sudah tidak berdaya dan memohon pengampunan. Dia selalu mengatakan perlawanan yang dia lakukan adalah kehendak Tuhan.
Diakhir film diceritakan perjumpaan Joan dengan Tuhan dan melakukan debat dengan-Nya. Perdebatan tersebut akhirnya mencapai kesimpulan bahwa pembunuhan sadis tanpa ampun yang dilakukan Joan, sebenarnya karena dia ingin melampiaskan dendam nya kepada tentara musuh yang telah memperkosa dan membunuh kakak perempuannya. Dendam itulah yang mengisi dan menguasai diri Joan. Tuhan berkata kepadanya, "Aku tidak pernah menyuruh seseorang untuk melakukan sesuatu yang jahat, sekalipun terhadap orang yang berbuat jahat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar