Saur Sepuh
Ceritanya berpusat pada Brama Kumbara, seorang pewaris tahta kerajaan Madangkara yang pada awal kisah diceritakan tengah dijajah oleh kerajaan Kuntala. Setelah kemudian Brama berhasil menumbangkan kekuasaan Kuntala dan memulihkan kedaulatan Madangkara, kisah berlanjut dengan permusuhan antara Brama dengan Gardika yang ingin mengembalikan kekuasaan Kuntala.
Dalam sebuah pertarungan dengan Gardika, Brama yang terluka parah oleh ajian serat jiwa milik Gardika diselamatkan oleh seekor burung Rajawali raksasa. Burung rajawali ini kemudian menjadi sahabat Brama. Rajawali bahkan kemudian menunjukkan kepada Brama di mana tersimpan kitab asli ajian Serat Jiwa, yang ternyata adalah milik kakek Astagina, kakek dari Brama. Secara tidak sadar, ilmu yang selama ini dipelajari oleh Brama dari Kakek Astagina (ajian Tapak Saketi, ajian Gelang Gelang, dan ajian Bayu Bajra) adalah bagian dari ajian Serat Jiwa. Brama berhasil menguasai ajian Serat Jiwa hingga ke tingkat paling tinggi (Tingkat 10).
Permusuhan Brama dan Gardika akhirnya mencapai puncaknya ketika keduanya berduel mempertaruhkan antara hidup dan mati, berakhir dengan tewasnya Gardika di tangan Brama. Gardika yang sepanjang hidupnya banyak melakukan kejahatan digambarkan tubuhnya hancur menjadi tepung.
Dalam perjalanannya, Gardika ditemani oleh seorang bernama Kendala. Pada dasarnya Kendala adalah orang baik. Setelah Gardika tewas di tangan Brama, Kendala mendapat pengampunan dari Brama dan kemudian mengabdi kepada Madangkara.
Kisah kemudian dilanjutkan dengan perseteruan antara Brama dengan Panembahan Gunung Saba, pada bagian ini dikisahkan bahwa Ajian Serat jiwa yang sebelumnya dianggap sebagai ilmu tertinggi menemukan tandingannya yaitu ajian Waringin Sungsang. Brama yang hampir tewas setelah bertarung hidup mati dengan dua murid Panembahan Gunung Saba (Kijara dan Lugina) malah secara tidak sengaja mendapatkan ajian Lampah Lumpuh yang digambarkan tidak dapat dikalahkan. Dalam perjalan cerita dikisahkan pula ada ajian Cipta Dewa yang merupakan olahan dari intisari dari ajian serat jiwa yang dikuasai oleh Lasmini,ilmu ini diperkirakan lebih hebat dari ajian lampah lumpuh milik Brama ,namun tidak pernah terbukti mengalahkan Brama secara langsung.Sampai akhir cerita ajian lampah lumpuh tidak terkalahkan, hanya 1 kali bertanding imbang dengan ilmu Ikatan Roh milik biksu Tibet.
Kisah kisah Saur Sepuh :
DARAH BIRU
PERJALANAN BERDARAH
SINGGASANA BERDARAH
BARA DI BUMI ANGKARA
BANJIR DARAH DI BUBAT
SASTRAWAN DARI JAMPARING
SENGKETA TANAH LELUHUR
SATRIA MADANGKARA
DARAH PUTRA SANGGAM
PESANGGRAHAN KERAMAT
TELAGA RENA MAHAWIJAYA
KEMBANG GUNUNG LAWU
MUTIARA DARI TIMUR
AIRMATA DI MADANGKARA
PERAWAN BUKIT LEJAR
PERGURUAN ANGGREK JINGGA
TITISAN DARAH BIRU
ISTANA ATAP LANGIT
DIATAS LANGIT ADA LANGIT
Tokoh
Brama Kumbara (suara diisi oleh Ferry Fadli): Raja Madangkara, kakak dari gusti putri Dewi Mantili, Beristrikan Dewi Harnum, Paramitha. Murid dari Ki Astagina. Brama Kumbara memiliki ajian gelang-gelang, Serat Jiwa, Ajian Waringin sungsang, Ilmu Ciptadewa. Brama Kumbara Diperankan oleh Fendi pradana.
Mantili (suara diisi oleh Elly Ermawati): Adik dari Brama Kumbara, mempunyai pedang setan dan pedang perak. Pedang setan akan mengeluarkan asap beracun sementara pedang perak mampu membutakan mata. Mantili mempunyai musuh bebuyutan yaitu Lasmini, wanita sundal yang mengumbar cinta dimana-mana.
Dewi Harnum : (aneke putri)Istri pertama Brama Kumbara
Paramita (suara diisi oleh Maria Oentoe) : Istri kedua Brama Kumbara
Raden Samba
Lasmini (suara diisi oleh Ivonne Rose): Perempuan penggoda, yang menebar cinta dimana-mana. Mempunyai Ilmu Cipta Dewa yang mampu mengalahkan mantili dalam duel berdua. Lasmini menyimpan dendam membara pada Brama Kumbara karena cintaya yang tidak terbalaskan. Diperankan oleh murti sari dewi.
Bongkeng (suara diisi oleh Bahar Mario)
Merit (suara diisi Mario Kulon)
Patih Gotawa (suara diisi oleh Petrus C.Urspon): Suami Mantili
Raden Bentar (suara diisi oleh Petrus C.Urspon): Putra Senopati Sadeng dan Dewi Paramitha sekaligus anak tiri dari Brama Kumbara. Raden Bentar merupakan generasi kedua Saur sepuh setelah Brama Kumbara dan Mantili bertapa disuatu tempat.
Garnis Waningyun (suara diisi oleh Anna Sambayon pernah juga Novia Kolopaking): Kakak kandung Raden Bentar. Kelak ia bahu membahu dengan raden Bentar untuk mempertahankan Madangkara dari gerogotan orang-orang Kuntala.
Raden Wanapati : Putra Mahkota Madangkara yang menggantikan Brama Kumbara. Dibawah kendali Wanapati, Madangkara banyak bergejolak, ketidak puasaan akan kepemimpinan kaum muda yang emosional di tentang oleh kaum-kaum tua yang telah berjasa pada Madangkara.
Raden Paksi Jaladara : Putra dari Mantili dan Patih Gotawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar